Pernahkah Anda melihat ikan Dewa? Di tempat ini Anda akan sering melihat sejenis ikan yang menghilang secara tiba-tiba dan tidak bisa ditemukan di tempat lain, atau dikenal juga dengan nama ikan Kancra Putih. Para penduduk sekitar menamakannya demikian karena ikan tersebut berada di kolam (bahasa setempat: balong) Keramat Darmaloka. Konon Balong Keramat Darmaloka merupakan bekas peninggalan
jaman Walisanga dalam rangka penyebaran agama Islam ratusan tahun yang lalu. Di sini Anda akan dapat menikmati hijaunya pepohonan tropis rindang yang timbuh di area seluas ± 3, dengan sebuah kolam yang dihuni oleh ratusan ikan Dewa seluas ± 700 m². Kolam-kolam tersebut terdiri atas beberapa bagian, yaitu Balong Ageung, Balong Bangsal, Balong Beunteur, Bale Kambang, dan Sumber Air Cibinuang. Selain itu, di dalam objek wisata ini juga terdapat makam Syekh Rama Gusti, yang ditugaskan oleh Walisanga untuk menyebarluaskan agama Islam di daerah Kabupaten Kuningan, di mana Anda dapat sekaligus berziarah. Lokasi Desa Darma, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan
Pada waktu itu para wali menugaskan pembantu-pembantunya Syekh Rama Haji Irengan dan Syekh Rama Gusti dari Cirebon yang dibantu pula oleh:
1. Embah Damar, asli penduduk Darma yang dimakamkan di kampung Paleben Desa Darma;
2. Embah Brajabarong, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cipasung;
3. Syekh Ibrahim, asli penduduk Darma yang dimakamkan di kampung Cibengang Desa Sukarasa;
4. Embah Jaka, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Paninggaran;
5. Embah Salori, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cageur;
6. Embah Margamati, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Gunung Sirah;
7. Syekh Ahmad Bin Hoas, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Cirumput (Situsari);
8. Embah Raden Bagus, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Paneniauan Desa Kawahmanuk;
9. Embah Bewu, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Kawahmanuk;
10.Syekh Darajat, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Leuwipundeuy Desa Cikupa;
11.Embah Nyai, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cikupa;
12.Syekh Datu Kaliputah (Damar Wulan), asal dari Aceh yang dimakamkan di Kampung Pakuwon Desa Darma;
13.Syekh Kopeng (Syekh Muhamad Arman), asal dari Banten yang dimakamkan di Kampung Kopeng Desa Darma;
14.Syekh Sapujagat, asal Cirebon yang dimakamkan di Kampung Gunung Luhur Desa Darma;
15.Syekh Karibullah, utusan dari Galuh Ciamis, yang dimakamkan di Kampung Pasirjati Desa Darma;
16.Syekh Muhamad, asii Darma, yang dimakamkan di Desa Karanganyar.
Untuk menyebarluaskan agama Islam karena pada umumnya waktu itu kerajaan-kerajaan memeluk agama Hindu / Budha diantaranya kerajaan Galuh (di daerah Ciamis) dan kerajaan Raja Galuh (di daerah Majalengka).
Darmaloka nama asalnya bukan Darmaloka, melainkan DARULMAI yang artinya nagara cai atau tempat sumber air, karena sebagian besar daerah Kabupaten Kuningan sumber aimya dari Darma bahkan ada istilah Cisandane nunjang ngalor dan Cikaliwung nunjang ngidul. Darulmai negara cai ini menandakan bahwa daerah Darma banyak terdapat sumber air hingga daerah Darma bisa memberikan kesuburan kepada manusia, hewan dan tanaman untuk sebagian besar daerah Kuningan bahkan sampai ke daerah Cirebon
jaman Walisanga dalam rangka penyebaran agama Islam ratusan tahun yang lalu. Di sini Anda akan dapat menikmati hijaunya pepohonan tropis rindang yang timbuh di area seluas ± 3, dengan sebuah kolam yang dihuni oleh ratusan ikan Dewa seluas ± 700 m². Kolam-kolam tersebut terdiri atas beberapa bagian, yaitu Balong Ageung, Balong Bangsal, Balong Beunteur, Bale Kambang, dan Sumber Air Cibinuang. Selain itu, di dalam objek wisata ini juga terdapat makam Syekh Rama Gusti, yang ditugaskan oleh Walisanga untuk menyebarluaskan agama Islam di daerah Kabupaten Kuningan, di mana Anda dapat sekaligus berziarah. Lokasi Desa Darma, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan
Pada waktu itu para wali menugaskan pembantu-pembantunya Syekh Rama Haji Irengan dan Syekh Rama Gusti dari Cirebon yang dibantu pula oleh:
1. Embah Damar, asli penduduk Darma yang dimakamkan di kampung Paleben Desa Darma;
2. Embah Brajabarong, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cipasung;
3. Syekh Ibrahim, asli penduduk Darma yang dimakamkan di kampung Cibengang Desa Sukarasa;
4. Embah Jaka, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Paninggaran;
5. Embah Salori, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cageur;
6. Embah Margamati, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Gunung Sirah;
7. Syekh Ahmad Bin Hoas, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Cirumput (Situsari);
8. Embah Raden Bagus, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Paneniauan Desa Kawahmanuk;
9. Embah Bewu, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Kawahmanuk;
10.Syekh Darajat, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Leuwipundeuy Desa Cikupa;
11.Embah Nyai, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cikupa;
12.Syekh Datu Kaliputah (Damar Wulan), asal dari Aceh yang dimakamkan di Kampung Pakuwon Desa Darma;
13.Syekh Kopeng (Syekh Muhamad Arman), asal dari Banten yang dimakamkan di Kampung Kopeng Desa Darma;
14.Syekh Sapujagat, asal Cirebon yang dimakamkan di Kampung Gunung Luhur Desa Darma;
15.Syekh Karibullah, utusan dari Galuh Ciamis, yang dimakamkan di Kampung Pasirjati Desa Darma;
16.Syekh Muhamad, asii Darma, yang dimakamkan di Desa Karanganyar.
Untuk menyebarluaskan agama Islam karena pada umumnya waktu itu kerajaan-kerajaan memeluk agama Hindu / Budha diantaranya kerajaan Galuh (di daerah Ciamis) dan kerajaan Raja Galuh (di daerah Majalengka).
Darmaloka nama asalnya bukan Darmaloka, melainkan DARULMAI yang artinya nagara cai atau tempat sumber air, karena sebagian besar daerah Kabupaten Kuningan sumber aimya dari Darma bahkan ada istilah Cisandane nunjang ngalor dan Cikaliwung nunjang ngidul. Darulmai negara cai ini menandakan bahwa daerah Darma banyak terdapat sumber air hingga daerah Darma bisa memberikan kesuburan kepada manusia, hewan dan tanaman untuk sebagian besar daerah Kuningan bahkan sampai ke daerah Cirebon
Posting Komentar